Kesalahan dalam membuat CV masih sering dilakukan oleh pencari kerja, padahal CV merupakan dokumen penting yang menjadi pintu awal untuk menarik perhatian perekrut.
Melalui CV, perusahaan dapat mengenal pelamar secara lebih dekat, mulai dari latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, hingga keterampilan yang relevan dengan posisi yang dituju.
CV berperan sebagai representasi diri dan bisa menjadi penentu apakah pelamar layak lanjut ke tahap berikutnya.
Sayangnya, banyak orang belum memahami cara menyusun CV yang baik dan sesuai standar, sehingga sering kali melakukan kesalahan. Baik karena kurangnya pengetahuan, maupun karena ketidaktelitian saat menuliskan informasi penting.
Agar peluang untuk diterima kerja semakin besar, penting bagi setiap pencari kerja untuk memahami kesalahan-kesalahan umum yang sering terjadi dalam pembuatan CV.
Dengan mengetahui kesalahan-kesalahan dalam membuat CV tersebut, pelamar dapat memperbaiki isi dan format CV sebelum dikirimkan kepada perusahaan yang dituju. Sebuah CV yang rapi, jelas, dan relevan akan memberikan kesan positif di mata perekrut, sekaligus meningkatkan peluang untuk lolos ke tahap seleksi berikutnya.
Oleh sebab itu, sangat disarankan untuk memeriksa ulang CV yang telah dibuat sebelum melamar pekerjaan.
Berikut ini akan dibahas sepuluh kesalahan dalam membuat CV yang sering dilakukan oleh pencari kerja dan sebaiknya dihindari agar proses melamar pekerjaan menjadi lebih efektif.
Salah satu kesalahan dalam membuat CV yang paling sering terjadi adalah adanya typo atau kesalahan ejaan. Meskipun terlihat sepele, hal ini bisa memberikan kesan kurang teliti dan tidak serius dalam melamar pekerjaan.
Bayangkan jika nama perusahaan yang Anda tuju salah penulisannya atau terdapat kata-kata yang sulit dipahami akibat typo. Hal ini tentu bisa mengurangi peluang CV Anda untuk dilirik.
Untuk menghindarinya, selalu lakukan pengecekan ulang atau proofreading sebelum mengirimkan CV. Mintalah bantuan teman atau keluarga untuk membaca ulang agar lebih objektif.
Banyak orang masih mencantumkan informasi yang tidak relevan dalam CV, seperti hobi yang tidak ada kaitannya dengan posisi yang dilamar atau pengalaman kerja yang tidak mendukung.
Ini termasuk salah satu kesalahan dalam membuat CV yang harus dihindari. CV yang efektif adalah CV yang fokus. Informasi yang Anda cantumkan sebaiknya benar-benar relevan dengan pekerjaan yang sedang dilamar.
Dengan begitu, perekrut akan lebih mudah memahami kompetensi yang Anda miliki tanpa harus memilah informasi yang tidak diperlukan.
Menggunakan desain CV yang berlebihan seringkali justru menjadi bumerang. Ini merupakan kesalahan dalam membuat CV yang kerap dilakukan oleh pelamar yang ingin tampil beda.
Penggunaan terlalu banyak warna, gambar, atau bentuk yang tidak standar dapat menyulitkan proses seleksi, terutama jika perusahaan menggunakan sistem Applicant Tracking System (ATS).
Sebaiknya menggunakan desain yang sederhana namun tetap profesional. Pilih warna netral, font yang mudah dibaca, dan tata letak yang rapi. Ingat, yang dicari HR adalah informasi, bukan hiasan berlebihan.
Kesalahan dalam membuat CV berikutnya adalah mencantumkan informasi kontak yang tidak jelas sehingga terkesan kurang profesional.
Contohnya, menggunakan alamat email yang terkesan main-main, nama gaul, atau nomor telepon yang sudah tidak aktif. Informasi kontak sangat penting agar pihak perusahaan bisa menghubungi Anda dengan mudah.
Gunakan alamat email yang profesional, misalnya berupa nama asli Anda, serta pastikan nomor telepon yang dicantumkan aktif dan bisa dihubungi kapan saja.
Mengirim CV yang yang tidak sesuai dengan lowongan merupakan kesalahan dalam membuat CV yang cukup fatal.
Setiap posisi memiliki kebutuhan yang berbeda, sehingga isi CV pun seharusnya disesuaikan dengan persyaratan dan tanggung jawab yang dibutuhkan di lowongan tersebut.
Sebelum mengirim CV, pastikan Anda sudah membaca deskripsi pekerjaan dengan cermat. Sesuaikan isi CV Anda dengan kata kunci atau keterampilan yang dibutuhkan agar peluang Anda lolos seleksi semakin besar.
Atau, jika memang lowongan tersebut tidak sesuai dengan potensi dan klasifikasi Anda, sebaiknya jangan mengirimkan CV dan lamaran.
Selain tidak menyesuaikan isi CV dengan lowongan, membuat satu CV yang digunakan untuk melamar berbagai posisi juga termasuk kesalahan dalam membuat CV. Hal ini akan membuat CV Anda terlihat umum dan kurang spesifik.
Idealnya, buatlah CV yang berbeda untuk setiap jenis pekerjaan yang dilamar. Dengan begitu, Anda bisa menonjolkan pengalaman, keahlian, dan pencapaian yang paling relevan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
CV yang disesuaikan akan memberikan kesan bahwa Anda serius dalam melamar posisi tersebut.
Banyak orang tergoda untuk melebih-lebihkan pengalaman atau menuliskan informasi yang tidak sesuai kenyataan dalam CV. Ini merupakan kesalahan dalam membuat CV yang harus benar-benar dihindari.
Berbohong justru akan merugikan diri sendiri jika nantinya perusahaan meminta bukti atau melakukan verifikasi. Kejujuran adalah kunci utama dalam membuat CV.
Jika ada kekurangan, lebih baik fokus pada potensi yang Anda miliki dan bagaimana Anda dapat berkembang sesuai dengan posisi yang dilamar.
CV yang terlalu panjang bukan berarti menunjukkan banyaknya pengalaman, melainkan bisa memberikan kesan tidak terstruktur. Ini adalah salah satu kesalahan dalam membuat CV yang harus dihindari.
Buatlah CV yang ringkas, jelas, dan padat. Umumnya, satu hingga dua halaman sudah cukup untuk menampilkan informasi yang relevan.
Hindari menuliskan hal-hal yang tidak berkaitan dengan posisi yang dilamar agar perekrut tidak perlu membuang waktu memilah informasi yang penting.
Banyak pelamar yang masih mencantumkan informasi pribadi yang sebenarnya tidak perlu dituliskan, seperti status pernikahan, agama, atau berat dan tinggi badan, kecuali jika memang diminta oleh perusahaan.
Ini termasuk kesalahan dalam membuat CV yang sebaiknya dihindari. Informasi pribadi yang terlalu detail tidak akan relevan dengan proses rekrutmen.
Fokuskan CV Anda pada hal-hal yang berkaitan langsung dengan pekerjaan, seperti kualifikasi pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan, dan pencapaian.
Meski bukan bagian dari CV, cover letter merupakan dokumen pendukung yang sangat penting saat melamar pekerjaan.
Tidak melampirkan cover letter bisa menjadi kesalahan dalam membuat CV, karena cover letter berfungsi untuk menjelaskan secara singkat siapa Anda, motivasi melamar posisi tersebut, dan keunggulan yang bisa Anda tawarkan.
Cover letter memberikan ruang untuk menyampaikan hal-hal yang tidak bisa dijelaskan dalam CV secara detail. Keberadaan cover letter juga bisa menjadi sebuah nilai plus di mata rekruter.
Dengan adanya cover letter, CV Anda akan terasa lebih lengkap dan profesional.
Membuat CV memang tampak sederhana, namun kesalahan kecil bisa berakibat besar pada peluang Anda mendapatkan pekerjaan.
Dengan memahami sepuluh kesalahan dalam membuat CV di atas, Anda dapat menyusun CV yang lebih baik, lebih relevan, dan lebih profesional.
Sudah membuat CV tapi belum juga dilirik HRD? Jangan khawatir. JobCity.id jawabannya. JobCity.id punya fitur membuat fitur resume instan dengan AI di Jobcity.